Minggu, 03 Juni 2012

KAMERA


Kamera adalah alat optik yang digunakan dalam aktivitas fotografi. Kamera merupakan suatu alat untuk membentuk dan merekam suatu bayangan potret pada lembaran film atau sensor gambar digital.

Kamera berawal dari sebuah alat yang dikenal dengan ‘kamera obscura’, kotak kamera yang belum dilengkapi dengan film untuk menangkap gambar atau bayangan. Pada abad ke 16, Girolamo Cardano melengkapi ‘kamera obscura’ dengan lensa pada bagian depan alat ini. Meski demikian, bayangan yang dihasilkan ternyata tidak tahan lama, sehingga pemenuan Girolamo belum dianggap sebagai dunia fotografi.

Pada tahun 1727 Johann Scultze menemukan bahwa garam perak sangat peka terhada cahaya, namun Scultze belum menemukan konsep bagaimana langkah untuk meneruskan gagasannya.

Pada tahun 1826, Joseph Nicephore Niepce mempublikasikan gambar bayangan yang dihasilkan kameranya, yang berupa gambaran kabur atap-atap rumah pada sebuah lempengan campuran timah yang dipekakan, yang kemudian dikenal sebagai foto pertama.

Kemudian, pada tahun 1839, Louis Daguerre mempublikasikan gambar yang dihasilkan dari bayangan sebuah jalan di Paris pada sebuah plat tembaga berlapis perak. Daguerre yang mengadakan kongsi pada tahun 1829 dengan Niepce meneruskan program pengembangan kamera. Meski Niepce meninggal dunia pada 1833, Daguerre  tetap mengembangkan kamera yang dikenal sebagai kamera daguerreotype yang dianggap praktis dalam dunia fotografi. Kamera daguerreotype kemudian berkembang menjadi kamera yang dikembangkan sekarang.


Komponen Kamera

Bagian-bagian pada kamera sangat mirip dengan mata. Lensa kamera sama fungsinya dengan lensa mata yang berfungsi untuk memfokuskan bayangan, diafragma kamera sama fungsinya dengan pupil yang berfungsi sebagai pengatur cahaya yang masuk, film pada kamera sama fungsinya dengan retina pada mata. Perbedaan yang ada hanya pada cara memfokuskan bayangan. Pada lensa mata punya daya akomodasi untuk mencembung dan memipihkan lensa, tetapi pada kamera untuk dapat memfokuskan bayangan, lensa harus diubah-ubah jaraknya terhadap media penagkap cahaya.
Sebuah kamera minimal terdiri atas:
  • Badan kamera
  • Sistem lensa
  • Shutter
  • Media penangkap cahaya


Badan Kamera

Badan kamera adalah ruang kedap cahaya, dihubungkan dengan lensa yang menjadi satu-satunya tempat cahaya masuk. Di dalam bagian ini cahaya yang difokuskan oleh lensa akan diatur agar tepat mengenai dan membakar film atau diterima sensor gambar digital.


Sistem Lensa

Sistem lensa dipasang pada lubang depan kotak, berupa sebuah lensa tunggal yang terbuat dari plastik atau kaca, atau sejumlah lensa yang tersusun dalam suatu silinder logam. Pada system lensa kamera, berlaku rumus:





Shutter

Tombol pemantik potret atau shutter dipasang di belakang lensa atau di antara lensa. Shutter akan membuka untuk mempersilakan cahaya masuk dan tertangkap oleh lembaran film atau sensor gambar digital.

Jenis Kamera Berdasarkan Media Penangkap Cahaya

Kamera Film

Kamera film adalah kamera yang menggunakan lembaran film sebagai media penangkap cahaya. Untuk dapat  memvisualisakan gambar, film harus dicuci cetak terlebih dahulu.


Kamera Polaroid

Kamera jenis ini memakai lembaran polaroid yang langsung memberikan gambar positif sehingga tidak perlu melakukan proses cuci cetak film.


Kamera Digital
Berdasarkan cara menangkap objek foto kamera digital dibagi menjadi digital single-lens reflex (DSLR) dan kamera digital rangefinder.





Pada kamera jenis ini terdapat cermin datar (reflexing mirror) dibelakang lensa yang berfungsi untuk memantulkan cahaya yang masuk melalui lensa menuju viewfinder (jendela bidik). Saat cahaya melewati lensa kamera, cahaya tersebut jatuh ke cermin datar kemudian dipantulkan ke prisma dan diteruskan ke jendela bidik sehingga gambar yang terlihat di jendela bidik sesuai dengan gambar yang sebenarnya. Ketika gambar diambil, cermin datar nya bergerak naik sehingga shtter terbuka dan sensor gambar digital akan terekspos untuk menangkap gambar yang terlihat di viewfinder.





Kamera Digital Rangefinder

Ada 2 jenis kamera Digital Rangefinder: Kamera Coincident Rangefinder dan Kamera Point-and-Shot.
Tidak seperti kamera DSLR, kamera jenis ini tidak memungkinkan fotografer untuk melihat objek melalui lensa tetapi menggunakan cermin atau prisma untuk menyatukan gambar yang dilihat melalui viewfinder dan pembidik yang kedua untuk menfokuskan objek. Fotografer akan melihat dua gambar yang bertumpuk satu sama lain di viewfinder dan gambar tidak akan fokus hingga ke dua gambar tersebut menyatu. Keuntungan menggunakan kamera Coincident Rangefinder ini dibandingkan dengan kamera DSLR adalah berkurangnya kamera goyang pada saat mengambil gambar akibat getaran pada cermin pemantul (reflexing mirror). Kamera goyang atau getaran cermin pemantul ditemui pada kamera DSLR sedangkan pada kamera Coincident Rangefinder tidak ditemukan.



 

  
  • Kamera Point-and-Shoot
Pada dasarnya kamera Point-and-Shoot mengambil objek gambar tanpa melakukan pengaturan secara manual pada kamera seperti Aperture, Shutter Speed, Focus dan pengaturan lainnya yang dilakukan oleh rutin dilakukan fotografer profesional dengan kamera yang canggih. Kamera Point-and-Shoot secara umum ringan dan kecil, mempunyai flash otomatis yang built-in, tidak ada pengaturan fokus secara manual dan menyertakan layar LCD yang memungkinkan untuk melihat object secara langsung melalui lensa dan image sensor. Dalam bahasa umum kamera jenis ini sering disebut "kamera saku/ kamera poket".




Sabtu, 02 Juni 2012

TEROPONG


Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda yang terletak jauh sehingga terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Secara umum sebuah teropong memiliki dua buah lensa cembung. Satu lensa mengarah ke obyek disebut lensa obyektif dan satu lensa di dekat mata pengguna disebut lensa okuler.

SEJARAH TEROPONG

Berikut timeline teropong :
  • 1608 : Teropong dianggap ditemukan oleh seorang pembuat lensa berkebangsaan Belanda bernama Hans Lippershey. 
  • 1610 : Galileo Galilei membuat teropong dan memulai kegiatan astronomi dengan teropong. 
  • 1663 : Gagasan teropong reflektor diusilkan oleh James Gregory. 
  • 1668 : Sir Isaac Newton membuat teropong reflektor pertama. 
  • 1824 : Teropong pertama kali dipasangi motor sehingga dapat berputar dan mengikuti gerakan bintang berada di Dorpat, Estonia. 
  • 1845 : Penemuan bentuk galaksi yang spiral dengan menggunakan teropong reflektor 91 inch oleh Eart of Rosse ketiga. 
  • 1900 : Teropong terbesar di dunia selesai dibuat di observatorium Yerkes di Wisconsin. 
  • 1930 : Teropong Schmidt ditemukan untuk memotret daerah yang luas. 
  • 1937 : Teropong radio pertama dirancang dan dibuat oleh seorang insinyur berkebangsaan Amerika Serikat bernama Grote Rober. 
  • 1962 : Observatorium pengorbit pertama, OSO-I (Orbiting Solar Observatory) diluncurkan.
  • 1990 : Teropong antariksa Hubble diluncurkan dengan pesawat ulang alik.


JENIS-JENIS TEROPONG

1.      Teropong bintang


Gambar teropong bintang

Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit. Teropong bintang terdiri dari  sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar. Lensa okulernya adalah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. fob > fok. Kedua jarak fokus ini saling berhimpit.


Prinsip kerja teropong bintang
Bayangan benda langit yang sangat jauh akan berada di titik fokus lensa obyektif. Bayangan dari lensa obyektif akan menjadi benda bagi lensa okuler.
Karena titik fokus lensa okuler dan titik fokus lensa obyektif berhimpit, maka bayangan dari lensa obyektif berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan di titik tak terhingga. Oleh karena itu, mata dapat mengamatinya tanpa berakomodasi.


Sifat bayangan yang terjadi adalah maya, terbalik, dan diperkecil.

Pembesaran teropong bintang saat mata tidak berakomodasi




dan jarak antara lensa obyektif dan okuler :




dengan :
M     = pembesaran teropong bintang
d       = jarak lensa obyektif dan lensa okuler
fob    = jarak fokus lensa obyektif
fok    = jarak fokus lensa okuler

Pembesaran teropong bintang saat mata berakomodasi maksimum




 dan jarak antara lensa obyektif dan okuler :




dengan :
M       = pembesaran teropong bintang
d        = jarak lensa obyektif dan lensa okuler
fob     = jarak fokus lensa obyektif
sok     = jarak bayangan di depan lensa okuler



2.      Teropong bumi

Gambar teropong bumi

Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh yang ada di permukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat, dan tidak terbalik. Tidak seperti teropong bintang, teropong bumi memiliki 3 lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Jadi, sifat bayangan yang terjadi pada teropong bumi adalah maya, tegak, dan diperkecil.





Pembesaran teropong bumi




dan jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler :




dengan :
M     = pembesaran teropong bumi
fob    = jarak fokus lensa obyektif
fok   = jarak fokus lensa okuler
fp     = jarak fokus lensa pembalik


3.      Teropong panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik sekaligus lensa okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Berikut ilustrasi pembentukan bayangan teropong panggung.




Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai bayangan maya bagi lensa okuler. Dan lensa okuler akan membentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.


Bahan referensi :