Sabtu, 02 Juni 2012

TEROPONG


Teropong atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda yang terletak jauh sehingga terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Secara umum sebuah teropong memiliki dua buah lensa cembung. Satu lensa mengarah ke obyek disebut lensa obyektif dan satu lensa di dekat mata pengguna disebut lensa okuler.

SEJARAH TEROPONG

Berikut timeline teropong :
  • 1608 : Teropong dianggap ditemukan oleh seorang pembuat lensa berkebangsaan Belanda bernama Hans Lippershey. 
  • 1610 : Galileo Galilei membuat teropong dan memulai kegiatan astronomi dengan teropong. 
  • 1663 : Gagasan teropong reflektor diusilkan oleh James Gregory. 
  • 1668 : Sir Isaac Newton membuat teropong reflektor pertama. 
  • 1824 : Teropong pertama kali dipasangi motor sehingga dapat berputar dan mengikuti gerakan bintang berada di Dorpat, Estonia. 
  • 1845 : Penemuan bentuk galaksi yang spiral dengan menggunakan teropong reflektor 91 inch oleh Eart of Rosse ketiga. 
  • 1900 : Teropong terbesar di dunia selesai dibuat di observatorium Yerkes di Wisconsin. 
  • 1930 : Teropong Schmidt ditemukan untuk memotret daerah yang luas. 
  • 1937 : Teropong radio pertama dirancang dan dibuat oleh seorang insinyur berkebangsaan Amerika Serikat bernama Grote Rober. 
  • 1962 : Observatorium pengorbit pertama, OSO-I (Orbiting Solar Observatory) diluncurkan.
  • 1990 : Teropong antariksa Hubble diluncurkan dengan pesawat ulang alik.


JENIS-JENIS TEROPONG

1.      Teropong bintang


Gambar teropong bintang

Teropong bintang digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang ada di langit. Teropong bintang terdiri dari  sebuah lensa cembung yang berfungsi sebagai lensa obyektif dengan diameter dan jarak fokus besar. Lensa okulernya adalah lensa cembung dengan jarak fokus pendek. fob > fok. Kedua jarak fokus ini saling berhimpit.


Prinsip kerja teropong bintang
Bayangan benda langit yang sangat jauh akan berada di titik fokus lensa obyektif. Bayangan dari lensa obyektif akan menjadi benda bagi lensa okuler.
Karena titik fokus lensa okuler dan titik fokus lensa obyektif berhimpit, maka bayangan dari lensa obyektif berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan di titik tak terhingga. Oleh karena itu, mata dapat mengamatinya tanpa berakomodasi.


Sifat bayangan yang terjadi adalah maya, terbalik, dan diperkecil.

Pembesaran teropong bintang saat mata tidak berakomodasi




dan jarak antara lensa obyektif dan okuler :




dengan :
M     = pembesaran teropong bintang
d       = jarak lensa obyektif dan lensa okuler
fob    = jarak fokus lensa obyektif
fok    = jarak fokus lensa okuler

Pembesaran teropong bintang saat mata berakomodasi maksimum




 dan jarak antara lensa obyektif dan okuler :




dengan :
M       = pembesaran teropong bintang
d        = jarak lensa obyektif dan lensa okuler
fob     = jarak fokus lensa obyektif
sok     = jarak bayangan di depan lensa okuler



2.      Teropong bumi

Gambar teropong bumi

Teropong bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh yang ada di permukaan bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih dekat, dan tidak terbalik. Tidak seperti teropong bintang, teropong bumi memiliki 3 lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan. Jadi, sifat bayangan yang terjadi pada teropong bumi adalah maya, tegak, dan diperkecil.





Pembesaran teropong bumi




dan jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler :




dengan :
M     = pembesaran teropong bumi
fob    = jarak fokus lensa obyektif
fok   = jarak fokus lensa okuler
fp     = jarak fokus lensa pembalik


3.      Teropong panggung
Teropong panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik sekaligus lensa okuler. Sifat bayangan yang terbentuk adalah maya, tegak, dan diperkecil. Berikut ilustrasi pembentukan bayangan teropong panggung.




Prinsip kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan berfungsi sebagai bayangan maya bagi lensa okuler. Dan lensa okuler akan membentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.


Bahan referensi : 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar