Teropong
atau teleskop adalah sebuah alat yang digunakan untuk melihat benda yang
terletak jauh sehingga terlihat lebih dekat dan lebih jelas. Secara umum sebuah
teropong memiliki dua buah lensa cembung. Satu lensa mengarah ke obyek disebut
lensa obyektif dan satu lensa di dekat mata pengguna disebut lensa okuler.
SEJARAH TEROPONG
Berikut
timeline teropong :
- 1608 : Teropong dianggap ditemukan oleh seorang pembuat lensa berkebangsaan Belanda
bernama Hans Lippershey.
- 1610 :
Galileo Galilei membuat teropong dan memulai kegiatan astronomi dengan
teropong.
- 1663 :
Gagasan teropong reflektor diusilkan oleh James Gregory.
- 1668 :
Sir Isaac Newton membuat teropong reflektor pertama.
- 1824 : Teropong pertama kali dipasangi motor sehingga dapat berputar dan mengikuti
gerakan bintang berada di Dorpat, Estonia.
- 1845 :
Penemuan bentuk galaksi yang spiral dengan menggunakan teropong reflektor 91
inch oleh Eart of Rosse ketiga.
- 1900 :
Teropong terbesar di dunia selesai dibuat di observatorium Yerkes di Wisconsin.
- 1930 :
Teropong Schmidt ditemukan untuk memotret daerah yang luas.
- 1937 :
Teropong radio pertama dirancang dan dibuat oleh seorang insinyur berkebangsaan
Amerika Serikat bernama Grote Rober.
- 1962 : Observatorium pengorbit pertama, OSO-I (Orbiting Solar Observatory) diluncurkan.
- 1990 :
Teropong antariksa Hubble diluncurkan dengan pesawat ulang alik.
JENIS-JENIS TEROPONG
Gambar teropong bintang
Prinsip kerja teropong bintang
Bayangan benda langit yang sangat jauh akan berada di titik fokus lensa obyektif. Bayangan dari lensa obyektif akan menjadi benda bagi lensa okuler.
Karena titik fokus lensa okuler dan titik fokus lensa obyektif berhimpit, maka bayangan dari lensa obyektif berada di titik fokus lensa okuler. Oleh lensa okuler, bayangan ini akan dibiaskan lagi hingga terbentuk bayangan di titik tak terhingga. Oleh karena itu, mata dapat mengamatinya tanpa berakomodasi.
Sifat bayangan yang terjadi adalah maya, terbalik, dan diperkecil.
Pembesaran teropong bintang saat
mata tidak berakomodasi
dan
jarak antara lensa obyektif dan okuler :
dengan
:
M = pembesaran teropong bintang
d = jarak lensa obyektif dan lensa
okuler
fob = jarak fokus lensa
obyektif
fok = jarak fokus lensa okuler
Pembesaran teropong bintang saat
mata berakomodasi maksimum
dan jarak antara lensa obyektif dan okuler :
dengan
:
M = pembesaran teropong bintang
d = jarak lensa obyektif dan lensa
okuler
fob = jarak fokus lensa
obyektif
sok = jarak bayangan di depan
lensa okuler
Gambar teropong bumi
Teropong
bumi digunakan untuk mengamati obyek-obyek yang jauh yang ada di permukaan
bumi. Teropong ini akan menghasilkan bayangan yang nampak lebih jelas, lebih
dekat, dan tidak terbalik. Tidak seperti teropong bintang, teropong bumi
memiliki 3 lensa positif dan salah satunya berfungsi sebagai pembalik bayangan.
Jadi, sifat bayangan yang terjadi pada teropong bumi adalah maya, tegak, dan diperkecil.
Pembesaran teropong
bumi
dan
jarak antara lensa obyektif dan lensa okuler :
dengan
:
M = pembesaran teropong bumi
fob = jarak fokus lensa
obyektif
fok = jarak fokus lensa okuler
fp = jarak fokus lensa pembalik
3.
Teropong
panggung
Teropong
panggung adalah teropong yang mengkombinasikan antara lensa positif dan lensa
negatif. Lensa negatif digunakan sebagai pembalik sekaligus lensa okuler. Sifat
bayangan yang terbentuk adalah maya,
tegak, dan diperkecil. Berikut ilustrasi pembentukan bayangan teropong
panggung.
Prinsip
kerja teropong panggung adalah sinar sejajar yang masuk ke lensa obyektif
membentuk bayangan nyata tepat di titik fokus obyektif. Bayangan ini akan
berfungsi sebagai bayangan maya bagi lensa okuler. Dan lensa okuler akan
membentuk bayangan yang dapat dilihat oleh mata.
Bahan referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar